SINAR PUTRA TUNDUKAN LDII

Sinar Putra Jetis berhasil memantapkan diri sebagai pemuncak klasemen grup A setelah menundukan LDII dengan skor 2-1. Hasil ini semakin mendekatkan Sinar Putra ke babak semifinal. Tampil dengan kekuatan terbaiknya, Sinar Putra yang dimotori salah satu punggawa Persiba Bantul Nopendi langsung tampil menggebrak sejak peluit kickoff dibunyikan. Dengan tekad membalas kekalahan di semifinal tahun 2011 para pemain Sinar Putra langsung melancarkan serangan bertubi tubi ke gawang LDII yang dijaga kiper kedua Guntur FC Adam. sejumlah peluang langsung tercipta melalui strikernya Aris. Namun meskipun mendapat gempuran terus menerus namun ketatnya pertahanan LDII yang di motori oleh Estu Prayoga membuat gawang LDII masih aman. Namun sebuah pelanggaran keras yang dilakukan Estu Prayoga dikotak pinalti membuat wasit menunjuk titik putih sekaligus menghadiahkan kartu kuning untuknya. Nopendi yang ditunjuk sebagai Algojo mampu menjalankan tugasnya dengan baik sehingga Sinar Putra memimpin dengan 1-0. unggul satu gol membuat anak anak Sinar Putra makin kesetanan, dan dimenit ke 30 sebuah krosing apik dari Adit mampu diselesaikan dengan sempurna oleh Aris dan membuat papan skor berubah menjadi 2-0. Skor ini bertahan hingga babak pertama usai.

  Dibabak kedua masuknya Rahmat membuat serangan LDII mulai hidup. di babak ini LDII lebih menguasai jalanya laga. Sebuah pelanggaran keras yang dilakukan oleh kapten Sinar putra Budi Santosa membuat wasit menghadiahkan kartu kuning kedua sekaligus kartu merah. Rahmat yang dipercaya melakukan tendangan bebas berhasil mengecoh kiper Sinar Putra Totok dan memperkecil keadaan menjadi 2-1. Dengan hanya bermain dengan sepuluh orang pemain membuat LDII makin leluasa mengobrak abrik pertahanan Sinar Putra. Namun disiplinya para pemain Sinar Putra membuat gawangnya masih aman. Skor 2-1 bertahan sampai wasit Choirudin dari PSSI Bantul meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Untuk jadwal Selasa 31/7 akan mempertemukan antara Satria Muda Brajan menghadapi Persitara.